Kamis, 31 Oktober 2013

Kata dan Pilihan Kata

Nama         : Yongga Julio Firdaus
NPM          : 27111569
KELAS      : 3KB04



Pengertian Kata
Pengertian kata atau definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf besar yang mempinyai arti. Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki cara tersendiri dalam mendefinisikan. Kata adalah sederetan huruf yang di apit dua spasi dan mempunyai arti.
Sinonim : kata-kata yang memiliki makna sama.

v Antonim : kata-kata yang memliki makna berlawanan.

v  Homonim : kata yang punya lafal dan bentuk sama tapi berbeda makna.

v  Homograf : kta yang punya tulisan sama, tapi beda makna dan lafalnya.

v  Homofon : kata yang sama lafal, tapi tulisan dan maknanya berbeda.

v  Hiponim : adalah kata yang terangkum dalam makna yang lebih luas.
v  Polisemi : kata yang punya banyak makna tapi termasuk satu alur pusat.


Sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi, hipernim, dan hiponim

Sinonim
 adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

  binatang=fauna
  bohong=dusta
  haus=dahaga
  pakaian=baju
  bertemu=berjumpa

Antonim
 adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh:


  keras     x lembek
  naik       x turun
  kaya      x miskin
  surga     x neraka
  laki-laki  x  perempuan
  atas       x bawah


Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh:
Amplop (homofon)Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)

Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)

Bisa (homofon)
Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)

Masa dengan Massa (homograf)
Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)

Polisemi
 adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. 

Contoh:
Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).

Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).

Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).

Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Hipernim
 adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :
Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
Imbuhan dalam bahasa asing dan upaya pengindonesiaan
Dengan adanya kemungkinan membentuk nomina lewat penambahan sufiks -wan/-wati, pemakai bahasa Indonesia berpeluang memilih cara pembentukan nomina dengan prefiks per-, peng-, atau dengan memakai sufiks -wan/-wati. Kaidah untuk menentukan bentuk mana yang dipakai bersifat idiomatis, artinya pilihannya hanya berdasar pada adat bahasa. Orang yang hidup dari, atau yang bergerak di bidang seni, secara idiomatis disebut seniman dan bukan peseni. Demikian pula kita dapati kata budiman, hartawan, ilmuwan yang sudah baku dan mantap sehingga kita menolak bentuk lain seperti pembudi, pengharta, dan pengilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar